Peresmian Persemaian Liang Anggang Oleh MLHK RI Disampingi Duta Besar Norwegia

oleh -30 Dilihat

Lintas17news.com
Banjarbaru—Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia, Siti Nurbaya didampingi Gubernur Kalsel melalui Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdapov) Kalimantan Selatan, Roy Rizali Anwar meresmikan Persemaian Liang Anggang di Landasan Ulin, Kota Banjarbaru pada Senin (14/10) pagi.

Mendampingi dalam peresmian itu Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Rut Kruger Giverin, Direktorat Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan (Ditjen PDASRH), Dyah Murtiningsih dan Direktur Utama PT Adaro Energy Indonesia Tbk, Garibaldi Thohir.

Tampak hadir dalam acara itu Ketua DPRD Kalsel H. Supian HK dan jajaran Forkopimda Kalsel lainnya, pejabat lingkup Pemprov Kalsel, Pemkot Banjarbaru serta jajaran Kementerian LHK di Kalimantan Selatan.

Kegiatan peresmian Persemaian Liang Anggang diawali dengan lagu Indonesia Raya dan doa. Keenam penari dari Sanggar Idaman Banjarbaru itu mempersembahkan tarian tradisional Baksa Kembang sebagaimana penyambutan tamu khas Banjar.

Secara simbolis dalam peresmian, Menteri LHK RI, Siti Nurbaya bersama jajarannya itu meletakan anak bibit pohon. Di depan panggung, dua truk bergerak sebagaimana proses berjalannya itu persemaian bibit pohon.

“Perkenankan kami sampaikan bahwa Provinsi Kalimantan Selatan telah menyusun rencana kerja Folu Netsink 2030 Sub Nasional, dan telah menyiapkan segala perangkat yang dimungkinkan untuk mendukung penurunan target Emisi Gas Rumah Kaca Nasional,” ucap Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar.

Dalam kesempatan itu, Sekdaprov Kalsel Roy Rizali menjelaskan bahwa target penurunan emisi gas rumah kaca mencapai sebesar 140 Juta Ton Co2e pada tahun 2030. Selain itu, Pemprov Kalsel juga telah menandatangani kerjasama dengan tim pengelola Folu Net Sink 2030 melalui dukungan kerjasama Indonesia-Norwegia Tahap I, pada tanggal 22 Maret di Jakarta.

Berdasarkan data dalam program unggulan rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) berupa pembuatan tanaman, dengan skema hutan rakyat pada Daerah Tangkapan Air (DTA) prioritas pengendalian banjir seluas 305 Hektar dengan sebaran lokasi di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (wilayah kerja kph hulu sungai), di Kabupaten Tanah Laut (wilayah kerja kph tanah laut), dan di Kabupaten Banjar (wilayah kerja kph kayutangi).

“Saat ini, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Kehutanan juga sedang berproses mengusulkan dana Folu Netsink 2030 tahap II,” jelasnya.

Pada kesempatan itu pula, Sekdaprov Roy Rizali mengucapkan terima kasih dan rasa bangga atas dibangunnya Persemaian Liang Anggang (PLA), dengan skema Public Private Partnership antara Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KPUPR) dan PT. Adaro Indonesia.

“Dengan kapasitas produksi 10 juta batang bibit per tahun, Persemaian Liang Anggang ini akan menjadi penopang gerakan revolusi hijau, dan sekaligus mendukung komitmen Indonesia dalam percepatan National Determined Contribution (NDC) dan Folu Net Sink 2030,” terang Roy Rizali.

Sementara itu, Menteri LHK Siti Nurbaya mengapresiasi sinergi antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan KLHK RI melalui BPDAS Barito, guna mendukung kegiatan RHL, sesuai dengan dokumen Rencana Induk Revolusi Hijau, dan Rencana Umum Rehabilitasi Hutan Dan Lahan (RURHL), distribusi bibit ke kesatuan pengelolaan hutan (KPH) dan Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam di kabupaten/kota.

“Mudah-mudahan, kerjasama, sinergi dan kolaborasi pemerintah provinsi kalimantan selatan dan kementerian lhk, serta pihak-pihak terkait, bisa lebih meningkat lagi. Sehingga paru-paru dunia dari hutan kalimantan selatan, akan lebih banyak lagi memberikan oksigen kehidupan untuk alam semesta.

“Program ini memiliki istilah persemaian skala besar. Jadi memang ada perkembangan yang positif, terus kita urus dan bertujuan untuk mendorong lingkungan melalui rehabilitasi lahan dan hutan,” ucap Menteri LHK, Siti Nurbaya.

Dengan begitu, Menteri LHK, Siti Nurbaya menjelaskan program ini menyasar di lahan-lahan kritis yang merupakan daerah rawan banjir dan longsor. Sementara, Pemprov Kalsel merencanakan Forest and Other Land Use (FOLU) di tahun 2030 tersebut.

“Terus terang, Kalimantan Selatan memang termasuk yang terbaik dalam kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL). Tahun ini dapat award kembali, luar biasa kerjasama antara DPRD Kalsel dan Pemprov Kalsel dalam mendorong kegiatan itu,” ungkap Menteri LHK RI, Siti Nurbaya mengapresiasi.

Selain meresmikan Persemaian Liang Anggang, Menteri LHK Siti Nurbaya meresmikan Persemaian Mandalika Provinsi Nusa Tenggara Barat, Persemaian Labuan Bajo Provinsi Nusa Tenggara Timur, Persemaian Likupang Provinsi Sulawesi Utara dan Persemaian Toba Provinsi Sumatera Utara secara virtual. (mr/Adpim/Lintas17)

Foto : M. Rezky Maulidja

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *