BANJARMASIN -LIntas17news.com.Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor atau Paman Birin melepas ratusan masyarakat pesepeda onthel yang melakukan kirab peringatan HUT ke 75 Tentara ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan, Rabu (15/05/2024) di halaman Mahligai Pancasila Banjarmasin.
Para ontheller (sebutan untuk komunikasi sepeda onthel) mengakhiri konvoi di Bundaran Liang Anggang Kota Banjarbaru atau area Makam Pahlawan Nasional Brigjen TNI Hasan Basri.
Sebagai bentuk apresiasi atas semangat dan perhatian mereka, Paman Birin pun memberikan hadiah umrah gratis untuk empat orang peserta, seperti yang dilakukan pada tahun sebelumnya di kegiatan yang serupa.
Pelepasan kirab para ontheller disaksikan Ketua DPRD Kalsel H Supian HK, Kapolda Kalsel Komandan Korem 101 Antasari, Kapolda Kalsel Irjenpol Winarto, Brigjen TNI Ari Ariyanto, Komandan Lanal Banjarmasin Kolonel Laut (P) Agus Setyawan, Kepala BIN Daerah Provinsi Kalsel Brigjen Pol. Nurullah dan sejumlah undangan lainnya.
Sebelum mengibarkan bendera start, Paman Birin mengatakan, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya.
Provisi Kalsel adalah wilayah yang termasuk daerah yang masyarakatnya mengalami masa penjajahan selama 360 tahum oleh Pemerintah Belanda ditambah 3,5 tahun oleh Jepang dan sekutunya.
Namun berkat kegigihan para pejuang waktu itu, masyarakat akhirnya bisa bernapas lega di alam kemerdekaan hingga sekarang.
Rahmat dan karunia yang diberikan Allah SWT ini ujarnya, harus disyukuri. Kirab sepeda onthel ini, ujar Paman Birin, sebagai bagian pembuktian bahwa masyarakat tidak pernah melupakan sejarah.
“Jas Merah, jangan pernah melupakan sejarah,” ucapnya mengutip pesan Presiden RI pertama, Soekarno atau Bung Karno.
Peringatan HUT ke 75 Tentara ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan tahun ini juga diisi dengan ziarah ke makam Pahlawan Nasional Brigjen TNI Hasan Basri di bundaran Liang Anggang Kota Banjarbaru.
Pada kesempatan itu, Gubenur Paman Birin bertindak sebagai inspektur upacara pada proses upacara yang berlangsung mulai pukul 08.30 WITA itu.
Sebagai informasi, diikuti dari laman wikipedia.org, disebutkan bahwa, ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan ini merupakan bagian dari ALRI Divisi IV yang berkedudukan di Mojokerto yang diresmikannya Laksamana Muda M. Nazir pada tanggal 4 April 1946 di Malang, Jawa Timur.
Selanjutnya, Markas Besar ALRI Divisi IV Mojokerto membagi daerah Kalimantan menjadi atas tiga yakni ALRI Divisi IV Pertahanan (A) untuk Kalimantan Selatan, ALRI Divisi Pertahanan (B) untuk Kalimantan Timur, dan ALRI Divisi IV Pertahanan (C) untuk Kalimantan Barat.
Untuk mewujudkan pembetukan organisasi ALRI Divisi IV Pertahanan di Kalimantan Selatan tersebut Markas Besar ALRI Divisi IV Mojokerto seperti yang dilakukan Gubernur Kalimantan yang saat itu masih berkedudukan di Yogyakarta, juga memberangkatkan rombongan ekspedisi dari Jawa ke Kalimantan.
Rombongan ekspedisi ALRI Divisi IV yang pertama berangkat dari pelabuhan Tuban pada tanggal 10 Oktober 1946 di bawah pimpinan Letnan I Asli Zuchri yang bertugas membentuk organisasi ALRI Divisi IV di Kalimantan Selatan.
Sekaligus untuk menyatukan organisasi perjuang yang sudah ada di Kalimantan Selatan ke dalam organisasi ALRI Divisi IV.
Perahu yang membawa rombongan ini berhasil mendarat di desa Tabanio pada tanggal 21 Oktober 1946 yang sebelumnya di daerah ini terbentuk terbentuk beberapa organisasi kelasykaran seperti BPRIK (Barisan Pemuda Republik Indonesia Kalimantan), Gerpindom Amuntai (Gerakan Pemuda Indonesia Merdeka),
TRI (Tentara Republik Indonesia), dan
Germeri (Gerakan Rakyat Mempertahankan Republik Indonesia), di Kandangan, serta Laskar Syaifullah di Haruyan yang dipimpin Hassan Basry, dan lainnya.
Setelah rombongan ekspedisi tiba di Kalimantan Selatan, Asli Zuchry berusaha menemui Hassan Basry yang sebelumnya telah dipulangkan ke Kalimantan Selatan oleh Gubernur Kalimantan Pangeran M. Noor yang waktu itu masih berkedudukan di Yogyakarta.
Pertemuan pertama berlangsung antara Letnan I Asli Zuchri sebagai Wakil Markas Besar ALRI Divisi IV Mojokerto dengan Hassan Basry pimpinan Syaifullah pada tanggal 11 November 1946 di Tabihi.
Pertemuan berikutnya berlangsung pada tanggal 18 November 1946 di Tabat (Haruyan) Hulu Sungai Tengah. Pada pertemuan kedua ini Hassan Basry disertai tokoh-tokoh pejuang gerilya antara lain HM Rusli, Hasnan Basuki, Marufi Utir, Salman Bidinsyah alias Setia Budi, Gazali Ahim, Ibas S, dan lain-lain. Dalam pertemuan tersebut Letnan I Asli Zuchri menguraikan tentang maksud missinya ialah untuk membentuk kesatuan ALRI di Kalimantan, sebagai bagian dari ALRI Divisi IV yang Markas Besarnya terletak di Mojokerto di bawah pimpinan Letkol Zakaria Madon.
ALRI Divisi IV (A) Pertahanan Kalimantan Selatan disusun dengan tingkat kesatuannya Batalyon, disebut Gerakan Rahasia ALRI Divisi IV (A) Pertahanan Kalimantan Selatan.
Komandan Batalyon Hassan Basry pimpinan Lasykar Syaifullah, dan semua anggota Lasykar Saifullah menjadi inti anggota Batalyon.
Kedudukan resmi Batalyon Rahasia ALRI Divisi IV (A) Pertahanan Kalimantan Selatan adalah Kandangan.
Letnan I Asli Zuchri dan Letda Mursyid meresmikan berdirinya organisasi dan melantik Hassan Basry pada tanggal 18 November 1946 sebagai komandan Batalyon.(L.17)