Jorong – Lintas17news.com
Gubernur Kalimantan Selatan, H. Muhidin, melalui Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Adi Santoso, menghadiri acara groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Makan Bergizi Gratis (MBG) Badan Gizi Nasional (BGN) di Pesantren Nurul Hijrah, Jorong, Kabupaten Tanah Laut, Senin (26/2) pagi.
Acara peletakan batu pertama ini dilakukan oleh Gubernur H. Muhidin yang diwakili oleh Adi Santoso dan didampingi oleh Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Hijrah Jorong, KH. M. Mukri Yunus; Direktur Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat BGN, Tengku Syahdana; Ketua Umum Induk Koperasi Pondok Pesantren (Inkopontren), Hapi Jazuli; Forkopimda Kalsel; serta para tamu undangan dan santri.



Pembangunan dapur SPPG MBG merupakan hasil kerja sama antara Badan Gizi Nasional (BGN) dan Induk Koperasi Pondok Pesantren, yang menjadi bagian dari program prioritas nasional inisiatif Prabowo-Gibran. Dalam sambutannya, Gubernur H. Muhidin melalui Adi Santoso menyampaikan apresiasi terhadap BGN, Induk Koperasi Pondok Pesantren, serta semua pihak yang terlibat dalam persiapan pembangunan dapur MBG.
“Kesuksesan program prioritas Makan Bergizi Gratis dimulai dari pembangunan dapur yang memenuhi standar kelayakan, disusul dengan peningkatan SDM dan manajemen yang sesuai dengan standar operasional prosedur,” ujar Adi Santoso.
Adi Santoso juga menyoroti peran dapur MBG dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar. Pelaksanaan program ini akan melibatkan UMKM dan unit-unit usaha kecil di sekitar dapur serta lingkungan pesantren, guna mendukung pasokan pangan yang berkualitas.
“Saya berharap, program makan gratis ini dapat memberikan manfaat menyeluruh, mulai dari peningkatan gizi anak-anak bangsa hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar,” tambahnya.
Pemerintah daerah dan institusi terkait berkomitmen untuk terus mendukung, mengelola, dan mengawasi program ini dengan penuh tanggung jawab. Adi Santoso mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung dan mendoakan agar program ini terlaksana secara optimal, terutama di Kalimantan Selatan.
Ketua Umum Inkopontren, Hapi Jazuli, mengungkapkan bahwa dapur SPPG MBG memiliki target 1.500 titik di seluruh Indonesia. Program ini diharapkan dapat menyediakan makanan sehat dan bergizi secara gratis bagi santri serta masyarakat sekitar, dengan proyeksi manfaat signifikan bagi 286 pesantren di Kalsel dan total 93.000 santri sebagai penerima utama. Seluruh cakupan penerima manfaat di Kalsel diperkirakan mencapai 765.000 orang, termasuk siswa di luar lingkungan pesantren.
Hapi Jazuli juga menekankan bahwa distribusi makanan harus tetap berkualitas. Oleh karena itu, dapur MBG direncanakan dibangun dengan perhitungan jarak ideal 30–40 kilometer dari lokasi penerima manfaat untuk memastikan makanan tetap segar, sehat, dan siap dikonsumsi.
“Kami ingin memastikan makanan yang diberikan tidak hanya gratis, tetapi juga sehat dan bergizi. Program ini menjadi langkah nyata dalam memperkuat ketahanan pangan berbasis komunitas dengan melibatkan koperasi pondok pesantren sebagai garda terdepan,” ujarnya.(Rfq/adpim/L.17)