Banjarbaru – Lintas17news.com
Penabuhan alat musik tradisional khas Banjar, Kalampat oleh Gubernur Kalsel H. Muhidin yang diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel H. Muhammad Syarifuddin, menjadi penanda dibukanya secara resmi Festival Wisata Budaya Pasar Terapung Tahun 2025 di Panggung 0 Km Banjarmasin, Jumat (8/7/2025) sore.
Semarak Festival tahunan yang digelar 8–10 Agustus 2025 mendatang menjadi ikon pariwisata Banua, sekaligus bagian dari rangkaian Hari Jadi ke-75 Provinsi Kalimantan Selatan dan perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Kalsel bersama komunitas, pelaku seni budaya, dan masyarakat, festival ini menjadi momentum tepat untuk mensyukuri perjalanan panjang serta capaian pembangunan luar biasa yang telah diraih Kalsel.
Dalam sambutannya yang dibacakan Sekdaprov Kalsel, Gubernur H. Muhidin menegaskan, Pasar Terapung adalah warisan budaya yang tidak hanya unik, tetapi juga memiliki nilai sejarah, ekonomi, dan sosial yang tinggi.
“Di sinilah tempat bertemunya para pedagang dan pembeli di atas perahu, menyatukan budaya sungai yang khas dengan semangat gotong royong masyarakat kita,” ujarnya.
Melalui festival ini, Gubernur Muhidin berharap budaya Banjar dapat lebih dikenal masyarakat luas, sekaligus menjadi ruang bagi pelaku UMKM, seniman, dan pelaku wisata untuk tumbuh dan berkembang.
“Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif memiliki peran besar dalam mendorong pertumbuhan daerah serta menjadi penggerak roda ekonomi masyarakat. Mari kita kuatkan rasa cinta terhadap kebudayaan sendiri, dan jadikan festival ini sebagai wadah mempererat persaudaraan serta merayakan keragaman budaya Banua,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Kalsel, M. Nur, mengatakan Festival Wisata Budaya Pasar Terapung menjadi sarana penting untuk memperkuat dan melestarikan budaya Banua.
“Festival ini bukan hanya hiburan, tetapi juga ajang untuk memperkenalkan kekayaan tradisi Kalimantan Selatan kepada masyarakat luas,” ujarnya.
Ia menambahkan, berbagai kegiatan digelar untuk memeriahkan acara, mulai dari parade kelotok hias, panggung seni dan budaya, hingga stan khusus jajanan pasar tradisional yang memanjakan pengunjung dengan cita rasa autentik khas Banua.
“Deretan stan dari 13 kabupaten/kota juga hadir menampilkan kekayaan budaya dan produk unggulan masing-masing daerah. Bahkan ada Galeri Wasaka yang memamerkan pusaka seperti mandau, keris, dan koleksi bersejarah lainnya, serta galeri lukisan karya seniman daerah,” terangnya.
Acara ditutup dengan penyerahan bakul jajanan pasar tradisional kepada Gubernur Kalsel H.Muhidin melalui Sekdaprov Kalsel, Muhammad Syarifuddin, dilanjutkan prosesi pelepasan lomba kelotok hias dan parade acil jukung.
Selain itu, Sekdaprov Kalsel, M. Syarifuddin juga berkesempatan mencoba olahraga tradisional khas Banjar, permainan balogo, sebelum meninjau stan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dari 13 kabupaten/kota, Galeri Wasaka, hingga galeri lukisan.
Turut Hadir, perwakilan Forkopimda Kalsel, tenaga Ahli Gubernur, Pimpinan Instansi Pertikal, sejumlah Kepala SKPD lingkup Kalsel, serta tamu undangan lainnya. (L.17)