Lintas17news.com.Tanah Laut – Gubernur Kalsel H. Sahbirin Noor atau Paman Birin mendorong program penanaman sawit tumpang sari padi Gogo untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani.
Program ini, dikenal sebagai Kesatria atau Kelapa Sawit Tumpang Sari dengan Tanaman Pangan, diresmikan dengan penanaman perdana di Desa Tanjung, Kecamatan Bajuin, Kabupaten Tanah Laut pada Jumat (8/3) pagi.
Pada acara tersebut, Gubernur Paman Birin, melalui Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Syamsir Rahman, melakukan penanaman simbolis kelapa sawit dan padi Gogo.
Tampak juga Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel drh. Suparmi, Perwakilan Direktorat Jendral Perbenihan Perkebunan Kementrian Pertanian RI, serta Forkopimda Kabupaten Tanah Laut turut serta dalam penanaman di lahan kelapa sawit.
Paman Birin menyatakan bahwa program Kesatria di Kabupaten Tanah Laut merupakan awal dari serangkaian program serupa yang direncanakan untuk wilayah perkebunan kelapa sawit di seluruh Kalsel, bahkan di Kalimantan.
“Program ini tidak hanya untuk kebutuhan pangan nasional, tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan ekonomi Kalsel,” ungkap Paman Birin.
Gubernur dua periode ini menjelaskan bahwa sektor pertanian adalah sumber daya terbarukan penting bagi masyarakat. Kalsel memiliki potensi luar biasa di sektor pertanian dan berperan sebagai penopang utama pangan nasional.
“Pertanian, termasuk kelapa sawit, memiliki potensi besar di Kalsel. Kelapa sawit menjadi penyumbang devisa terbesar kedua setelah sektor tambang,” tambahnya.
Paman Birin menegaskan bahwa potensi ini harus dioptimalkan untuk kesejahteraan masyarakat, dengan mengintegrasikan berbagai komoditas pertanian seperti yang telah dilakukan dengan program Siska Ku Intip.
“Hari ini, kita akan mengintegrasikan kelapa sawit dengan tanaman pangan dengan menanam padi gogo di lahan kelapa sawit,” ujar Paman Birin.
Dirinya berharap petani dapat memahami dan mengikuti program ini serta menyediakan masukan untuk perbaikan.
“Program ini harus menjadi lebih dari sekadar rencana. Harus menjadi program yang andal dan mampu mengoptimalkan potensi pertanian di Kalsel dan Indonesia,” tambahnya.
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel, drh. Suparmi, mengungkapkan bahwa Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di Kalimantan Selatan telah dimulai sejak 2018. Saat ini, program ini telah melibatkan lima kabupaten termasuk Tanah Laut.
Targetnya untuk tahun ini adalah memperluas luasan kebun sawit rakyat di Kalsel menjadi 385.600 hektar, terutama di Kabupaten Tanah Laut. Luasan yang dimaksud saat ini adalah 67 hektar.
“Kami berharap upaya yang kami lakukan akan menjadi contoh yang dapat diikuti oleh kabupaten dan kota lain di wilayah sawit Kalsel,” ungkap drh. Suparmi. (adpim/l.17)